Thursday, June 10, 1999

Kekayaan Pribadi Tommy Diincar



Kekayaan Pribadi Tommy Diincar
KOMPAS - Kamis, 10 Jun 1999 Halaman: 2 Penulis: MON/FEY Ukuran: 2188
KEKAYAAN PRIBADI TOMMY DIINCAR

Jakarta, Kompas
Untuk menutupi utang-utang PT Timor Putera Nasional, baik
untuk pajak terutang maupun utang di sejumlah perbankan, kini
pemerintah mengincar kekayaan pribadi pemiliknya Hutomo Mandala Putra
(HMP). Kekayaan pribadi itu, dikejar jika ada personal guarantee
(jaminan pribadi) yang diberikan HMP dalam mendapatkan pinjaman dari
perbankan.

Demikian sumber di pemerintahan, di Jakarta, Rabu (9/6),
mengomentari soal munculnya dua instansi yang akan mengeksekusi aset
PT TPN, pengedar mobil merek Timor itu.

Di satu sisi Ditjen Pajak meski belum dilakukan dan dikabarkan
akan mental berencana mengeksekusi aset PT TPN, untuk pajak
terutangnya. Pajak terutang muncul, karena PT TPN tidak mampu memenuhi
kandungan lokal sebesar 20 persen setiap tahun sesuai janji PT TPN
pada awal berdirinya.

Di sisi lain, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kini
juga mengundang PT TPN untuk menyelesaikan utang-utangnya di
perbankan. "Sekarang kita mencari apakah ada personal guarantee
Tommy panggilan HMP ketika mendapatkan kredit dari sejumlah bank,"
katanya.

Senada dengan itu, dalam PP Nomor 17 Tahun 1999 tentang BPPN,
juga disebutkan bahwa untuk menutupi utang dari debitor dalam rangka
restrukturisasi, yang dikejar termasuk kekayaan milik debitor.
Kekayaan itu, baik yang tecatat (on balance sheet) maupun yang tidak
tercatat (off balance sheet) di dalam pembukuan perusahaan.
Di tempat terpisah, pihak BPPN mengatakan tidak akan menjual
aset PT Timor Putera Nasional (TPN). Alasannya, kepemilikan PT TPN
hingga saat ini masih berada pada pemilik lama, yakni Hutomo Mandala
Putra.

Sekretaris Korporat BPPN Christovita Wiloto menjelaskan, BPPN
hanya menangani restrukturisasi kredit PT TPN. Investor yang tertarik
membeli TPN, ujarnya, harus berurusan langsung ke PT TPN, dan bukan
ke BPPN. Jika ada investor yang berminat mengambil alih kredit PT TPN,
barulah berurusan dengan BPPN.

"Kepemilikan PT TPN masih ada pada pemilik lama, itu harus
kita hargai. Hubungan BPPN dengan PT TPN hanya sebatas restrukturisasi
kredit," katanya. (mon/fey)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home