Saturday, April 10, 1999

Investor Mulai Negosiasi Membeli Bank

Investor Mulai Negosiasi Membeli Bank
KOMPAS - Sabtu, 10 Apr 1999 Halaman: 2 Penulis: MON Ukuran: 2348
INVESTOR MULAI NEGOSIASI MEMBELI BANK

Jakarta, Kompas
Kini sejumlah investor asing mulai menegosiasikan niat membeli
sejumlah bank. Investor itu tak ingin kehilangan momentum dari
murahnya harga-harga aset perbankan itu. Mereka juga melihat potensi
besar perekonomian Indonesia jika badai krisis telah berlalu. Sebab
itu secara dini, mereka ingin membangun jaringan bisnis di Indonesia.
Demikian sebuah sumber dari kalangan investor asing kepada
Kompas, Jumat (9/4).

Sementara itu Corporate Secretary Badan
Penyehatan Perbankan Nasional, Christovita Wiloto, mengakui bahwa
sudah ada minat investor asing untuk membeli sejumlah bank.
"Kalau Anda selama ini mendapatkan kesan bahwa BPPN itu
optimis dalam menangani perbankan, itu ada dasarnya, yakni keberadaan
investor asing itu," kata sumber tersebut. "Murahnya harga pembelian
sejumlah bank, serta keinginan membentuk jaringan bisnis di Indonesia,
merupakan alasan kuat di balik minat besar sejumlah investor itu,"
kata sumber tersebut.

"Mereka menilai, jika negosiasi atau keputusan membeli bank
baru dilakukan tahun depan, harga sudah berubah atau naik menjadi dua
kali lipat. Jadi sekarang mereka ingin menentukan sikap, setelah semua
kerangka jual beli termasuk aspek legalnya selesai," katanya.
Sayangnya, berita soal niat investor asing itu dianggap tabu
diberitakan atau diinformasikan oleh pejabat-pejabat Departemen
Keuangan maupun Bank Indonesia. Asas transparansi dalam penjualan
bank, yang di Thailand dan Korea Selatan merupakan hal itu biasa,
ternyata tidak berlaku di Indonesia.

Hal itu sesuai dengan sinyalemen pengamat perbankan Laksamana
Sukardi bahwa pemerintah memang sengaja mendiamkan banyak hal soal
penahanan bankir, termasuk soal rencana penjualan bank. Menurut
Laksamana, hal itu disebabkan ada oknum pejabat di pemerintahan yang
masih mempertahankan perangai lama. Perangai itu antara lain,
memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari negosiasi
di balik pintu itu.

"Nah itu jugalah yang saya khawatirkan, apakah masih akan
terjadi dalam hal jual beli bank sekarang ini," kata sumber tersebut.
Namun khawatir atau tidak, dia mengatakan di Departemen Keuangan
sekarang ini sudah ada setidaknya tujuh investor yang memulai
negosiasi pembelian bank. (mon)