Friday, December 17, 2004

Perlu Aturan Pemerintah Agar Kredit Perbankan Dinikmati UKM


Perlu Aturan Pemerintah Agar Kredit Perbankan Dinikmati UKM
Jum'at, 17 Desember 2004 09:49 WIB - wartaekonomi.com

Yudy Wijaya, direktur PT Yes Rajawali Perkasa mengeluhkan kredit masih sulit diperoleh pengusaha kecil dan menengah dari perbankan. Mereka hanya menyalurkan kredit bagi pengusaha besar saja. “Pemerintah perlu mengeluarkan aturan agar perbankan mau menyalurkan kredit bagi pengusaha kecil, “ tegasnya kepada WartaEkonomi di sela-sela Super Entrepreneur Forum, Untold Story : The Secret of The (Young) Super Entrepreneur yang diselenggarakan Wiloto Corporation bekerjasama WartaEkonomi Kamis (16/12) siang
Lebih jauh dikatakan Yudy, pengusaha kecil dan menengah mempunyai prospek bisnis yang cerah dibanding pengusaha besar. Apalagi kemungkinan pengembalian kredit akan lebih dapat dipercaya dan cepat dibanding pengusaha besar. “Kalau pengusaha besar lebih banyak terjadi korupsi. Malahan sebagian dana pinjaman sering disimpan dan dilarikan keluar negeri, “ jelasnya.

Yudy menambahkan pengusaha kecil dan menengah tidak maju tanpa dukungan pemerintah. Peran kementerian usaha kecil dan menengah masih dinilai sebagai hiasan saja. “Kerja kementerian itu (kementerian usaha kecil menengah dan koperasi/menkop UKM dan koperasi, red) realisasinya belum ada, hanya propaganda saja, “ tukasnya

Pada kesempatan yang sama, Beno Pranata, presiden direktur PT Mitra Karya Perkasa sependapat dengan Yudy. Perbankan belum menyalurkan kredit bagi pengusaha kecil dan menengah secara maksimal. Mereka hanya mengucurkan kredit bagi pengusaha lama saja. Hal ini tidak dapat disalahkan lantaran mereka harus memperhitungkan resiko yang ditanggung apabila terjadi kredit macet. “Oleh karena itu pemerintah perlu membentuk lembaga financing yang fokus menyalurkan kredit bagi usaha kecil dan menengah. Lembaga itu dapat dibentuk pemerintah bekerjasama dengan swasta, “ ucapnya kepada WartaEkonomi.

Saat dijumpai di Forum itu, Naomi Susan, direktur PT Ovis SendNSave mengungkapkan sejumlah kendala ditemui seorang pengusaha kecil dan menengah. Salahsatu hal itu terlihat dari permodalan yang sulit diperoleh dari pemerintah. Padahal, pemerintah dapat menganggap langkah itu sebagai investasi pemerintah. “Sistem (penyaluran kredit) kita jelimet. Hal ini tidak dipermudah pemerintah, “ ujarnya kepada WartaEkonomi. Mochamad Ade Maulidin